Sejarah Kota Amsterdam Ibukota Belanda



Sejarah Kota Amsterdam Ibukota Belanda

Amsterdam dengan rumah-rumah bata merahnya yang unik dan jaringan kanalnya yang luas, adalah ibukota resmi Belanda. Meskipun lokasi pemerintahan sendiri berada di The Hague. Istanan Kerajaan jarang dihuni oleh Keluarga Kerajaan, dan kota ini kurang memiliki keajaiban arsitektur dan alun-alun yang luas seperti terdapat di ibukota-ibukota negara Eropa lainnya. Yang dimiliki kota Amsterdam adalah warisan istimewa sebagai salah satu pelabuhan utama dunia dan pusat perdagangan sejak abad ke 16. Ia mempunyai reputasi internasional dalam hal toleransi dan ide-ide progresif serta sekumpulan warga negara berusia muda yang kreatif.

Kota Amsterdam berlokasi di mulut “Ij”, bagian daratan dari bekas Zuederzee, dan dibelah oleh sungai Amstel yang berkanal. Kota tua abad pertengahan ini meliputi kedua tepi sungai Amstel di pusat kota dan dikelilingi oleh Singel (kanal). Disini, tak banyak perubahan yang terjadi. Rumah-rumah berbentuk unik dan façade bata merah masih berdiri di sisi jalan-jalan yang sempit, 20 persen dari 713.000 penduduknya masih menggunakan sepeda untuk transportasi, dank anal-kanal yang memanjang diantara rumah-rumah bangsawan abad ke 17 dan 18 masih dipenuhi oleh rumah-rumah kapal.

Amsterdam dikenal dunia untuk industri intanya yang berkembang pesat, dan ia juga salah satu dari pusat-pusat keuangan dan perdagangan yang paling kuat di Eropa. Amsterdam telah menikmati posisi ini sejak abad ke 17, ketika Amsterdam Exchange Bank (1690) menjadi pusat surat-surat berharga terbesar di Eropa.

Amsterdam adalah lokasi tempat berlangsungnya Olimpiade 1982 dan ketika itu dekenal berkat warna-warni di kota-kota pinggirannya yang dihuni oleh kelas pekerja, dimana bunga-bunga terlihat di setiap jendela. Kota ini juga dikaruniai dengan museum-museum yang bagus, termasuk Rijksmuseum, termahsyur untuk koleksi para seniman Belanda abad ke 17, dan Stedelijk Museum yang menonjolkan artis-artis modern seperti Picasso dan Chagall, Matisse dan Rausechenberg. Memang, pelukis Belanda terbesar, Rembrandt van Gogh tinggal disini pada pertengahan abad ke 17 dan rumahnya sendiri dipertahankan sebagai sebuah museum. Museum Van Gogh dibuka pada tahun 1972, dan kota inipun penuh dengan para artis, musisi, pengarang dan aktor.


Sumber: Chrisanne Beckner & Eddy Soetrisno, “100 Kota Besar Bersejarah di Dunia”

0 Response to "Sejarah Kota Amsterdam Ibukota Belanda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel