Komunikasi Profetik. Prinsip Komunikasi Qaulan Layyina Dalam Media Sosial

Prinsip Komunikasi Qaulan Layyina Dalam Media Sosial

Muhammad Yuga Wira Praja Almu’min
Program Magister (S2) Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

ABSTRAK

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu perlu diberikan perhatian yang seksama terhadap komunikasi.

Kemajuan teknologi membawa kita pada fenomena baru dalam berinteraksi, menggunakan media sosial yang dapat menghubungkan satu orang dengan orang lain di tempat yang berbeda. Tidak jarang informasi-informasi menyebar dengan sangat cepat. Meskipun begitu, media sosial tidak hanya menimbulkan dampak positif saja, namun juga menimbulkan dampak negatif saat media sosial tersebut disalahgunakan.

Dalam konteks komunikasi dalam media sosial, qaulan layyina mengandung pesan dalam hal komunikasi yaitu, berdiplomasi dan berargumentasi dengan cara-cara kelas tinggi seperti yang dicontohkan dalam Alqur’an sebagaimana komunikasi antara Nabi Musa dan Nabi Harun dengan lemah lembut dan tidak emosi, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima.

Kata Kunci : Komunikasi, Alqur’an, Qaulan Layyina, Media Sosial


Pendahuluan

Islam sebagai agama komunikatif dalam perspektifnya, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berahlak al-karimah. Komunikasi yang berahlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Alquran. Seperti diketahui bahwa komunikasi Islam merupakan sebuah proses penyampaian pesan-pesan dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan pengertian demikian, maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang selekta kapita komunikasi Islam. Pesan-pesan keislaman yang disampaikan Islam meliputi seluruh ajaran Islam, dalam Alquran ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif.

Di era teknologi komunikasi ini, kita dapat menggunakan media untuk berkomunikasi. Pada abad ke-20, media massa menjadi salah satu kekuatan besar untuk mempengaruhi audiens. Namun saat ini, ketika teknologi komunikasi semakin berkembang, media internet dan media sosial menjadi salah satu kekuatan dalam upaya mempengaruhi khalayak. Tantangan era media sosial pada saat ini adalah bagaimana masyarakat bisa menggunakan media sosial ini kepada hal-hal yang positif terutama dalam berkomunikasi. Dahulu sebelum berkembangnya media sosial, pusat utama komunikai di dunia Islam hanyalah masjid dan sangat terbatas, khususnya di waktu-waktu pertemuan harian, sholat lima waktu dan hari jum’at.

Kemajuan teknologi membawa kita pada fenomena baru dalam berinteraksi, menggunakan media sosial yang dapat menghubungkan satu orang dengan orang lain di tempat yang berbeda. Tidak jarang informasi-informasi menyebar dengan sangat cepat. Meskipun begitu, media sosial tidak hanya menimbulkan dampak positif saja, namun juga menimbulkan dampak negatif saat media sosial tersebut disalahgunakan.

Dunia baru bernama media sosial ini telah merobek sekat-sekat budaya dan geografis dengan amat bebas. Sayangnya, kebebasn ini acap kali tidak dibarengi akurasi, ketelitian, integritas, dan keadilan dalam penyampaian berita. Kita tentu saja sangat gerah setiap kali membuka media sosial hari ini, yang menyuguhkan fitnah-fitnah dari orang yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi jika ada berita hoax yang disebarkan untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

0 Response to "Komunikasi Profetik. Prinsip Komunikasi Qaulan Layyina Dalam Media Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel