Modul Multimedia. Dasar Desain Grafis. Seputar Desain Grafis


Seputar Desain Grafis

Desain grafis adalah proses komunikasi menggunakan elemen visual, seperti tulisan, bentuk, dan gambar yang dimaksudkan untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan proses komunikasi visual.

Unsur utama yang harus dipenuhi dalam sebuah desain grafis adalah terpenuhinya unsur estetika atau keindahan dari sisi penglihatan (baik kombinasi bentuk dan warna yang dapat memberikan makna khusus terhadap sebuah gambar). Tentunya, bagi para seniman bahkan orang awam sekalipun sangat kesulitan memberikan nilai mutlak dalam bentuk angka, seperti halnya kita melakukan penilaian terhadap jawaban pertanyaan yang bertipe multiple choice atau esai. Penilaian atas karya cipta seni grafis lebih cenderung pada cara mengekspresikan personalisasi dari penilai sehingga bersifat kualitatif seperti apakah seni tersebut baik, butuk, bagus, cantic, kurang menarik, warna terlalu gelap, kurang pantas, atau lainnya.

Meski dalam perkembangannya, desain grafis akan dipersempit ruang kerjanya dalam bentuk objek gambar diam (static image). Hal tersebut dikarenakan untuk objek bergerak seperti animasi, game, iklan, promosi lebih sesuai digunakan dalam disiplin ilmu multimedia. Meski demikian, desain grafis tetap menjadi pondasi kuat untuk merancang objek bergerak tersebut. Ada beberapa pendapat para pakar tentang multimedia yang merupakan perpaduan antara teknik desain grafis dengan memanfaatkan teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan istilah rich media.

Adapun teknologi multimedia yang menggunakan teknik programming yang memungkinkan gambar dapat bergerak disertai suara bahkan dapat dikontrol oleh penggunanya (seperti game) dapat dikatakan sebagai multimedia interaktif.

Ada beberapa pemanfaatan beragam media dalam menuangkan ide atau gagasan terkait bentuk grafis menggunakan beberapa jenis media seperti berikut :
1. Media digital/elektronik seperti smartphone, computer, laptop, televisi, dan film.
2. Media cetak seperti stiker, sampul buku, majalah, koran dan brosur.
3. Media eksternal, media yang ditampilkan dan dipajang pada ruang terbuka sehingga memudahkan para pembaca dengan mudah melihatnya, misal baliho, spanduk, papan nama, mobil boks, dan banner.
4. Showroom atau ruang khusus yang menyediakan ruang untuk memajang beragam karya seni grafis dalam sebuah etalase, lemari transparan maupun dinding.
5. Objek grafis yang disisipkan pada beberapa benda yang mungkin sering dipakai atau dilihat oleh orang seperti baju, kaos, paying, tas, kipas, dan topi.

Ada beberapa tingkatan pengguna teknologi informasi dalam penerapan dan perancangan desain grafis, yaitu:
1. Visualizer, adalah tenaga ahli yang memiliki kemampuan khusus dalam bidang pengoperasian software desain grafis seperti CorelDraw, Photoshop, Adobe Ilustrator, dan 3D Studio Max. . Biasanya pada level tenaga ahli ini merupakan lulusan SMK.
2. Desainer, merupakan level di atas visualizer selain memiliki tingkat kemampuan yang memadai dalam penggunaan aplikasi grafis. Desainer juga dapat merancang atau merencanakan jenis desain sesuai dengan kebutuhan pasar. Biasanya pada level tenaga ahli ini merupakan lulusan S1.
3. Konseptor, merupakan tingkatan seniman yang selain ahli di bidang penggunaan software dan perancangan, juga memiliki pola pikir yang lebih jauh dengan memperhatikan berbagai faktor seperti tujuan desain, budaya masyarakat, trending set, agama, dan politik. Biasanya para konseptor didominasi oleh para pemikir di tingkat S2 dan S3.

Dilihat dari cara mendesainnya, aktivitas desain grafis dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu desain grafis secara manual dan desain grafis berbasis teknologi informasi, sebagaimana penjelasn berikut:

1. Desain grafis secara manual memiliki karakteristik, yaitu sebagai berikut:
- Menggunakan media kanvas, kain, kertas, tembok atau lainnya dengan ciri utama media tersebut dapat disentuh, diraba dan dilihat secara langsung.
- Hasil karya cenderung kasar tergantung dari kemampuan tangan pembuatnya.
- Kapasitas hasil yang dibuat sangat tergantung dari keterampilan pembuat.
- Lebih sesuai diterapkan pada jenis gambar yang bersifat natural.
- Sering kali gambar yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri, tergantung dari tingkat emosional, keterampilan, kepribadian, dan perasaan pembuatnya.

2. Desain grafis berbasis teknologi informasi memiliki karakteristik, yaitu sebagai berikut:
- Lebih mudah dan cepat.
- Nilai produksi lebih murah.
- Dapat diproduksi ulang.
- Mudah untuk dijadikan produksi skala besar.
- Memungkinakn penyimpanan pustaka gambar, jenis font, ukuran dalam file digital yang sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali.
- Tidak memerlukan keahlian khusus secara manual, yang terpenting adalah mampu menggunakan aplikasi pengolah grafis.

Untuk membuat desain yang menjadi trend setter dalam masyarakat, kita harus menjadi seorang yang kreatif dalam menciptakan model dan pola desain sesuai dengan kondisi terkini. Kreatif merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru, belum pernah dibuat atau bisa jadi merupakan kelanjutan dan perbaikan dari produk sebelumnya.

Sebuah desain merupakan perpaduan antara ide atau gagasan yang terlintas dalam benak pikiran yang kemudian divisualisasikan dalam sebuah pandangan mata dalam bentuk karya desain melalui olah keterampilan tangan yang diatus sepenuhnya pada otak kita. Tentunya, kreasi seni tersebut harus selaras dengan jiwa dan hati kita (sense).



0 Response to "Modul Multimedia. Dasar Desain Grafis. Seputar Desain Grafis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel