Kamera Film atau Video


Kamera Film atau Video

Kamera film atau video yang dikenal saat ini, didominasi oleh kamera dengan lensa tunggal atau single lens camera, seperti halnya foto jenis single lens reflex. Pada era sebelum tahun 1970, kamera film dilengkapi dengan minimal tiga lensa, masing-masing lensa sudut lebar (wide), lensa normal dan lensa sudut sempit (tele). Ketiga jenis lensa itu dipasang di bagian depan kamera disejajarkan dengan lensa pengintip gambar yang ukurannya lebih kecil. Selain itu dilengkapi dengan as atau lens turret yang ditempatkan di tengah-tengah, sehingga setiap pemakaian satu jenis lensa akan berdampingan dengan lensa pengintip gambar yang kecil disampingnya.

Fotografer bisa mengubah jenis lensa dengan memutar lens turret atau pengatur lensa dan menempatkan lensa yang dipilihnya di depan lubang yang berhadapan langsung dengan focal plane, dan dengan sendirinya lensa pengintip gambar (view finder) akan berada tepat di sisi lensa pilihan fotografer. Karena lensa pengintip gambar tidak menjadi satu dengan lensa penangkap gambar maka akan muncul efek parallax seperti halnya kamera still photo parallax. Oleh karena itulah, untuk pengambilan gambar close up atau objek yang dekat dengan kamera, fotografer harus ekstra hati-hati agar gambar yang direkam bisa sesuai dengan harapan, khususnya yang berkaitan dengan komposisinya.

Saat ini, kamera parallax mulai ditinggalkan karena disamping tidak praktis, juga mengakibatkan efek parallax. Pabrik kamera mulai memproduksi secara masal single lens (adjustable focal length) atau kamera dengan focal length yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan fotografer yang disebut sebagai lensa zoom. Lensa zoom memang lebih praktis dan bisa menghasilkan gambar yang bervariasi. Dikembangkannya lensa zoom berperan bebas di dalam perkembangan fotografi, khususnya untuk produksi film atau video. Dengan sebuah kamera zoom yang mempunyai ratio focal length yang besar, maka kita seperti mempunyai puluhan, bahkan ratusan lensa dengan focal length yang berbeda-beda.

Jika kita menggunakan lensa zoom dengan ukuran 50 mm – 500 mm atau ratio 1 : 10, berarti kita seperti memiliki lensa dengan focal length sebanyak 450, suatu hal yang mustahil dengan lensa primer atau lensa tunggal. Artinya, kita bisa mengambil gambar dengan berbagai variasi focal length 50 mm, 51 mm sampai dengan lensa ber-focal length 500 mm.

Kamera dengan lensa tunggal (zoom) kini dipakai hampir seluruh kegiatan fotografi, khsususnya untuk pengambilan gambar bergerak (movie) dan sudah tidak kita jumpai lagi pengambilan gambar memakai lensa primer atau kamera tunggal.

0 Response to "Kamera Film atau Video"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel