Modul Multimedia. Dasar Desain Grafis. Fungsi dan Unsur Warna CMYK dan RGB


Fungsi dan Unsur Warna CMYK dan RGB

KD-3.2 Mendiskusikan fungsi, dan unsur warna CMYK dan RGB

Warna
Warna merupakan spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan oleh panjang gelombang dari cahaya tersebut. Contoh misalnya, warna biru memiliki panjang gelombang sekitar 460 nanometer. Sedangkan panjang gelombang warna yang bisa ditangkap oleh mata manusia diantara 380 hingga 780 nanometer.


Jenis-Jenis Warna
1. Warna Primer
Warna primer merupakan warna pokok atau pertama yang pembentukannya tidak disertai dengan warna yang lain. Warna ini digunakan sebagai bahan campuran pokok sehingga menghasilkan warna warna lain. Adapun warna primer yaitu:


- Merah, yang sebenarnya bernama Magenta yakni merah semu ungu.
- Biru, yang sebenarnya bernama Cyan yakni biru semu hijau.
- Kuning, yang sebenarnya bernama Yellow.

Dan warna warna primer diatas sering disingkat CMY (Cyan, Magenta, Yellow) dalam dunia percetakan.

2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna primer. Misalanya warna merah di campur warna kuning maka akan menjadi warna Orenge (Skunder). Berikut ini adalah macam-macam warna sekunder diantaranya:


- Orange atau Jingga hasil campuran merah dengan kuning.
- Hijau yaitu warna hasil campuran kuning dengan biru.
- Ungu/Violet yaitu warna hasil dari campuran biru dengan merah.

3. Warna Intermediate
Warna intermediate merupakan warna pada lingkaran warna yang letaknya diantara warna primer dan warna sekunder. Berikut ii adalah macam – macam warna intermediate diantaranya:


- Merah Violet (Red Violet) yakni ialah warna yang letaknya diantara merah dan violet/ungu.
- Merah Jingga (Red Orange) yakni ialah warna yang letaknya diantara merah dan jingga.
- Kuning Jingga (Yellow Orange) yakni ialah warna yang letaknya diantara kuning dan jingga.
- Kuning Hijau (Yellow Green) yakni ialah warna yang letaknya diantara kuning dengan hijau.
- Biru Hijau (Blue Green) yakni ialah warna yang letaknya diantara biru dan hijau.
- Biru Violet (Blue Violet) yakni ialah warna yang letaknya diantara biru dan violet atau ungu.

4. Warna Tersier
Warna tersier merupakan warna yang berasal dari pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Berikut ini adalah macam macam warna tersier yaitu:


- Coklat Merah merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna merah dengan warna hijau.
- Coklat Kuning merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna kuning dengan warna ungu.
- Coklat Biru merupakan warna yang dihasilkan dari campuran warna biru dengan warna jingga atau orange.

5. Warna Kuarter
Warna kuarter merupakan warna yang berasal dari campuran 2 warna tersier. Berikut ini adalah macam macam warna kuarter yaitu:
- Coklat jingga merupakan warna yang berasal dari campuran merah tersier dengan warna kuning tersier.
- Coklat ungu merupakan warna yang berasal dari campuran biru tersier dengan warna merah tersier.
- Coklat hijau merupakan warna yang berasal dari campuran kuning tersier dengan warna biru tersier.

Selain itu, warna dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam. Adapun macam-macam warna tersebut yaitu:
a. Warna netral, yakni adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau bukan warna primer dan juga bukan termasuk warna sekunder.
b. Warna kontras / komplementer, yakni adalah warna yang berkesan berlawanan antara warna satu dengan warna yang lainnya. Warna ini dapat bisa didapat dari warna yang berseberangan yang terdiri atas warna primer dengan sekunder.
c. Warna panas, yakni adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran dalam lingkaran warna mulai dari warna merah sampai warna kuning.
d. Warna dingin, yakni adalah kelompok warna yang ada dalam kelompok rentang setengah lingkaran dalam suatu lingkaran warna mulai dari warna hijau sampai warna ungu.


Fungsi Warna
Bagi para desainer grafis, warna tidak hanya memiliki fungsi dan bertujuan untuk mempercantik sebuah desain saja. Lebih dari itu, setiap warna memiliki karakter dan perannya masing-masing. Perpaduan warna yang tepat akan membuat desain yang dicetak bisa menyampaikan makna tersiratnya kepada semua orang yang melihat. Oleh karena itu, saat mencetak gambar, cetak dokumen, atau mencetak apapun itu, warna merupakan salah satu komponen krusial dalam membuat desain. Khususnya yang berkaitan dengan desain grafis. Berikut ini adalah beberapa fungsi warna.

1. Fungsi Struktural
warna bisa berfungsi sebagai pengarah bagi pembaca untuk menemukan informasi yang bersifat penting. Informasi itu diurutkan secara struktural berdasarkan tingkat prioritas. Selain itu, warna bisa membedakan antara informasi satu dengan informasi lainnya. Hal ini dimaksudkan supaya pesan yang telah dicetak bisa tersampaikan bisa pada pembaca, karena warna yang tepat pada visual bisa memudahkan pembaca untuk mengerti.

2. Fungsi Isyarat dan Komunikasi
sebagai sarana untuk memberikan isyarat dan komunikasi. Melalui sarana warna inilah sebuah perintah bisa tersampaikan kepada pembaca dengan baik.

3. Fungsi Alamiah
warna bahkan bisa menciptakan sifat obyek secara nyata. Contohnya saja, warna biru artinya langit dan laut, hijau berarti tumbuhan, dan sebagainya.

4. Fungsi Psikologis
warna ternyata bisa dikaitkan dengan kejiwaan manusia. Orang yang memiliki karakter introvert cenderung lebih senang dengan warna-warna yang cerah. Oleh karena itu, warna bisa menggambarkan karakter seseorang dengan cepat dan tepat.

5. Fungsi Identitas
Warna juga memiliki peran penting untuk memudahkan pembaca agar mengenali identitas sebuah kelompok, komunitas, perusahaan, dan organisasi. Sebagai contoh, warna hijau dominan banyak digunakan utnuk organisasi atau suatu perkumpulan kelompok keagamaan di Indonesia. Inilah mengapa warna sangat penting karena kita bisa melihat suatu organisasi hanya dari warnanya.

6. Fungsi Pembentuk Objek
Warna memiliki fungsi ganda tidak hanya dari aspek keindahan saja, namun juga sebagai elemen yang berbentuk diferensial dengan objek lainnya. Warna apapun bisa menciptakan keindahan yang mempercantik banyak hal. seperti ruangan dinding rumah yang di cat dengan warna favorit, maka akan mewujudkan keindahan tersendiri bagi mereka yang melihatnya.


Dalam proses pencampuran warna yang diterapkan dalam peralatan atau perangkat input maupun output, dikenal dengan 2 macam cara yaitu:


1. Pencampuran warna RGB (Additive)
Disebut RGB (Red, Green, Blue) karena disaat menambahkan warna bersama-sama hasilnya akan terlihat terang hingga mendekati warna putih. Sistem warna additive seperti RGB menjadi standar dalam sebuah materi digital. Untuk diingat bahwa warna additive terbentuk dari cahaya; lebih banyak cahaya yang ditambahkan, semakin terang dan cerah warnanya.

Mode warna additive RGB didasarkan pada cara kerja penglihatan manusia, dimana dalam mata memiliki tiga jenis sel kerucut fotoreseptor: gelombang cahaya merah, hijau dan biru. Untuk kemudian otak mengambil cahaya dari ketiga reseptor tersebut dan menerjemahkan menjadi jutaan warna yang kita lihat.

Mode warna RGB pertama kali digunakan pada tahun 1861 oleh James Clerk Maxwell, seorang ahli fisikan matematik, ketika mencoba membuat foto berwarna. Dia mengambil subjek dari tiga foto yang sama dengan menggunakan filter merah, hijau dan biru dan kemudian cahaya putih terlihat melalui ketiga fotonya yang memproyeksikan gambar berwarna.

2. Pencampuran warna CMYK (Substractive)
Sementara dalam sistem warna additive adalah menjadi standar dalam citra digital, sistem warna subtraktif CMYK (Cyan, Magenta, Yellow dan Key/Black) menjadi standar dalam media cetak. Hal ini menyebabkan beberapa masalah dengan reproduksi warna yang akurat, karena tampilan digital dapat menghasilkan lebih banyak warna daripada warna tinta atau pewarna cetak.

Di sebagian besar pekerjaan cetak berwarna, dimulai dengan latar belakang putih dan menggunakan tinta Cyan, Magenta, Yellow, dan Hitam untuk memblokir bagian yang berwarna putih dan membuat variasi warna. Dimana mengurangi cahaya dari permukaan aslinya, maka disebut dengan istilah subtraktif. Secara tradisional, sistem warna subtraktif pertama didasarkan pada mode RYB (Merah, Kuning, Biru) dari pencampuran pigmen warna, yang mana mode warna ini dapat menciptakan banyak warna lain bila digabungkan bersama, model CMY (Cyan — juga disebut sebagai “proses biru”, Magenta – juga disebut sebagai “proses merah”, dan Kuning) bahkan lebih fleksibel. Ketika warna hitam (Key) ditambahkan ke dalam campuran, ribuan warna lain tercipta.

Mode warna CMYK ini pertama kali digunakan dalam pencetakan komersial pada tahun 1906 oleh Eagle Printing Ink Company, meskipun tidak menjadi standar untuk pencetakan 4 warna hingga pertengahan 1950-an.

0 Response to "Modul Multimedia. Dasar Desain Grafis. Fungsi dan Unsur Warna CMYK dan RGB"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel