Modul Multimedia. Pengenalan Software Adobe Audition

Pengenalan Software Adobe Audition 

Adobe Audition adalah salah satu software yang memilki fungsi sebagai software perekaman audio digital. Adobe Audition dapat bekerja secara single track ataupun multitrack (beberapa saluran secara bersamaan). Selain itu, Adobe Audition juga dapat digunakan untuk pengeditan audio dan pencampuran (mixing) berbagai audio. Hal ini sangat dimungkinkan karena Adobe Audition memiliki berbagai fitur-fitur pengolahan suara yang sangat memadai.

Pengeditan audio yang dapat dilakukan menggunakan Adobe Audition, yaitu memperbaiki kualitas audio, menambahkan efek audio, menggabungkan berbagai sumber audio dalam satu track (saluran), dan menyimpannya dalam berbagai format audio sesuai dengan kebutuhan. Adobe Audition banyak digunakan, baik oleh kalangan musisi andal, produser, maupun programmer pada stasiun televisi dan radio.


A. Tampilan Area Kerja Software Adobe Audition

Tampilan area kerja pada Adobe Audition terbagi dalam dua lingkup besar, yaitu Edit View dan Multitrack View. Keduanya selalu digunakan secara bersamaan, tetapi dalam tampilan terpisah. 



Edit View digunakan untuk melakukan perubahan dan pengaturan pada satu track waveform saja, sementara Multitrack View digunakan untuk melakukan perubahan dan pengaturan pada beberapa track waveform.

Secara standar tampilan area kerja Adobe Audition, seperti yang terlihat pada gambar. Namun, kita dapat mengatur ulang area kerja tersebut sesuai dengan keinginan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan pengeditan.

1. Edit View
Tampilan Adobe Audition pada lingkup Edit View memungkinkan untuk melakukan proses editing suara dengan leluasa, seperti cutting, equalizing, normalizing, dan fade in-fade out. Tampilan waveform cukup besar memungkinkan untuk melihat detail waveform dengan menggunakan zoom in dan zoom out.

2. Multitrack View
Tampilan multitrack view juga digunakan sebagai media editor untuk menggabungkan beberapa track. Track ini dapat diisi oleh beberapa sumber audio, seperti narasi, alat music, dan lagu.

Terdapat beberapa fitur penunjang pada tampilan Multitrack View, seperti Group, Lock, Mixdown, Sound Fx (efek suara), dan fitur pendukung lainnya. Mode tampilan lain dari Multitrack View adalah dapat ditampilkannya sebuah perangkat mixer. Perangkat mixer ini dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan pengeditan dan mixing yang sedang dilakukan.

3. Organizer Window
Dalam setiap tampilan dalam Adobe Audition, baik Edit View maupun Multitrack View memiliki beberapa jendela (window) yang sangat penting. Jendela-jendela yang selalu tampil pada kedua lingkup tersebut, yaitu Transport Control, Zoom Control, Time Control, Selection/View, dan Level.

a. Transport Control
Transport Control memiliki beberapa tombol, yaitu sebagai berikut.
- Stop              : menghentikan audio yang sedang dimainkan.
- Play              : memainkan file audio.
- Pause           : menghentikan sesaat audio yang sedang dimainkan dan untuk memainkannya kembali, tekan sekali lagi tombol pause.
- Play from Cursor to End View : memainkan audio sesuai dengan indikator waktu
- Record          : merekam audio.
- Got to End or Next Marker : menggulung sampai akhir file.
- Fast Forward : menggulung ke depan secara bertahap.
- Rewind          : menggulung ke belakang secara bertahap.
- Go to Beginning or Previous Marker : menggulung file lagu dari awal atau melompat ke marker sebelumnya.

b. Zoom Control
- Zoom in Vertically           : memperpanjang bentuk gelombang secara vertikal.
- Zoom out Vertically         : memperpendek bentuk gelombang secara vertikal.
- Zoom in Horizontally       : memperpanjang bentuk gelombang secara horizontal.
- Zoom out Horizontally     : memperpendek bentuk gelombang secara horizontal.
- Zoom out Full (All Axes) : menampilkan seluruh data audio pada waveform.
- Zoom in at In Point         : menampilkan bentuk gelombang pada bagian awal poin.
- Zoom in at Out Point      : menampilkan bentuk gelombang pada bagian akhir poin.
- Zoom to Selection          : menampilkan waveform yang berada pada range seleksi.

c. Time Control
Time Control berfungsi menunjukkan waktu tempat posisi kursor pada saat audio dimainkan. Informasi dari Time Control memungkinkan kita untuk mengetahui posisi akurat untuk berbagai proses mengedit audio. Berikut adalah elemen waktu pada time control.
- 0 : menunjukkan menit
- 03 : menunjukkan detik
- 023 : menunjukkan milidetik

d. Selection/View
Selection/view berfungsi menampilkan panjangnya skala waktu yang akan digunakan untuk mengisi track. Berikut unsur-unsur yang ada pada Selection/View.

- Start merupakan posisi waktu awal kursor saat audio akan dimainkan.
- End merupakan waktu akhir tampilan.
- Duration merupakan panjang durasi waktu antara Start dan End.

e. Level
Level berfungsi menampilkan intensitas volume suara dalam satuan “dB” pada saat audio dimainkan. Jikaa grafik (light indicator) memperlihatkan pergerakan semakin ke kanan, audio akan semakin keras, begitupun sebaliknya. Jika file audio yang dimainkan berformat stereo, grafik (light indicator) yang ditampilkan terdiri atas dua susun, yaitu atas dan bawah.

4. Track Control
Proses perekaman audio dan editing, kita akan bersentuhan secara langsung dengan saluran suara yang disebut dengan track. Setiap track memiliki beberapa opsi yang harus kita ketahui secara mendasar untuk mengontrol dan mempermudah proses perekaman, diantarnya.
a. Track Name
b. Mute, Solo, dan Record
c. Volume dan Pan
d. Track Input
e. Track Output
f. Session Display 


B. Prinsip Dasar Gelombang Suara

Pada dasarnya, audio atau suara dihasilkan ketika atmosfer udara mengalami gangguan dari sebuah benda yang mengalami getaran. Getaran yang terjadi menghasilkan bunyi yang akan terdengar oleh gendang telinga. Benda yang dimaksud dapat berupa senar pada gitar, di mana udara di sekeliling senar gitar mengalami gangguan sehingga terbentuk sebuah getaran yang ditangkap sebagai bunyi oleh gendang telinga.

Banyaknya getara suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau cps. Sistem pengukuran ini dikenal dengan sebutan satuan Hertz atau Hz. Getaran benda yang sangat cepat ingga ribuan getaran per detik disebut Kilo Hertz atau KHz.


C. Digital Recording

Komputer mempresentasikan suara dengan cara digital atau yang disebut dengan digital audio. Digital audio merupakan gelombang suara yang di konversi menjadi sederetan angka yang diistilahkan dengan bilangan biner, yaitu bilangan yang terdiri atas angka 1 dan 0. Perekaman menggunakan komputer adalah proses perubahan sinyal analog ke digital atau biasa disebut dengan A to D conversion.

Salah satu media transformasi sinyal adalah mikrofon. Mikrofon memiliki sistem kerja dengan menangkap getaran suara. Selanjutnya, getaran suara diterjemahkan dalam bentuk gelombang suara melalui kartu suara (soundcard) pada perangkat komputer yang digunakan.

Pada saat melakukan proses perekaman data audio, kita dapat memilih sampling rate, yaitu tingkat atau kualitas perekaman dara audio oleh komputer. Ada beberapa jenis yang biasa digunakan dalam proses perekaman digital, yaitu 11.025 Hz, 22.050 Hz, 44.100 Hz, 48.000 Hz, dan 96.000 Hz. Semakin tinggi sampling rate yang digunakan, akan semakin baik kualitas audio.


D. Pengaturan Input Level

Pengaturan input level sangat penting untuk dilakukan proses perekaman berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menentukan seberapa keras audio yang akan direkam. Jika input level terlalu besar dapat mengakibatkan hasil rekaman mangalami distorsi atau suara menjadi pecah. Sementara itu jika input level terlalu kecil, hasil rekaman akan terlalu banyak mengandung desis atau biasa disebut dengan noise.

Berikut langkah untuk melakukan pengaturan pada input level.
1. Lakukan pengaturan Sound Setting pada komputer yang digunakan.



Pastikan bahwa channel input telah terpilih dengan benar dan perlu dilakukan penyesuaian volume mikrofon dengan membuka pilihan Device Properties.

2. Lakukan pengaturan pada Sound Control untuk memilih jalur masukan (input) audio yang akan digunakan. 


3. Lakukan pengaturan pada Sound Control untuk memilih jalur keluaran (output) audio yang akan digunakan.



E. Proses Perekaman Suara

Perekaman suara menggunakan Adobe Audition dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu merekam sebagian data tunggal atau biasa disebut dengan single track. Cara lainnya adalah dengan menyisipkan data rekaman dalam sebuah file rekaman yang sudah ada sebelumnya. Berikut cara dan uraian dari kedua langkah perekaman tersebut.

1. Perekaman dengan single track
Merekam data tunggal atau single track recording adalah merekam suara tanpa ada tambahan suara lain seperti alat musik ataupun suara latar. Sebelum melakukan perekaman, pastikan bahwa mikrofon telah terkoneksi dengan baik dan siap untuk digunakan.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perekaman.
1) Beri nama track sesuai dengan audio yang akan direkam
2) Aktifkan track yang akan digunakan unruk merekam.
3) Aktifkan tombol huruf R pada Track Control untuk mengaktifkan mode rekam.
4) Klik tombol record pada Transport Control untuk memberi perintah merekam.

2. Menyisipkan data rekaman pada track baru
Menyisipkan data pada track baru pada prinsipnya sama dengan proses perekaman data pada track yang pertama. Penyisipan dilakukan dengan penempatan waktu tertentu, yaitu waktu memulai perekaman (di awal, tengah, atau akhir). Hal ini disesuaikan dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.


F. Mixing

Mixing atau proses pencampuran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan setelah dilakukannya perekaman dan pengeditan. Hasil dari mixing yang baik akan membuat dinamika pada sebuah karya lagu, musik, ataupun narasi. Dinamika akan terdengar tidak hanya pada volume atau intensitasnya, melainkan juga pada suara yang terbagi ke speaker kiri dan kanan secara balance (seimbang). Selain itu, terdengar pula efek-efek khusus dan suara-suara latar yang menambah keunikan hasil karya rekaman tersebut.

Proses mixing merupakan proses akhir yang bertujuan untuk mengatur detail lagu seperti volume utama (master volume), volume dari masing-masing track, posisi pan (balance) pada tiap track, dan pengaturan efek-efek yang diperlukan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan pada proses mixing.
1. Mengatur ekualisasi suara dengan penyesuaian-penyesuaian khusus sehingga suara hasil perekaman memiliki kualitas baik.
2. Mengatur posisi pan, yaitu posisi suara track yang akan keluar pada speaker kiri atau kanan dan bahkan keduanya.
3. Mengatur volume pada masing-masing track sehingga secara keseluruhan akan terdengar seimbang (balance).
4. Memberikan efek-efek audio serta suara-sauara latar jika diperlukan.
5. Menghilangkan noise, distorsi, dan gangguan suara lainnya.
6. Penyempurnaan kualitas audio lainnya yang dianggap perlu dan meningkatkan kualitas dan keindahan hasil karya rekaman suara.

0 Response to "Modul Multimedia. Pengenalan Software Adobe Audition"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel