Jenis Kamera dan Alat Bantu Fotografi


Jenis Kamera dan Alat Bantu Fotografi

A. Jenis Kamera
Perkembangan teknologi telah bergulir hampir di semua sektor, baik itu bisnis, industri, hiburan, bahkan fotografi. Saat ini aktivitas yang berhubungan dengan fotografi dan videografi memang menjadi hal lumrah bagi kebanyakan orang, sehingga tidak heran saat ini banyak diproduksi teknologi bernama kamera.

Sejak pertama kali diperkenalkan, kamera berkembang hingga memiliki berbagai jenis model dan tipe. Setiap jenis kamera memiliki fungsi yang berbeda di bandingkan jenis lainnya, berikut jenis kamera.

Compact Digital
Compact digital banyak dipilih oleh mereka yang membutuhkan kamera untuk sekadar pengambilan gambar saja. Fitur yang dimiliki kamera ini bisa dibilang standar, tidak memiliki shoot mode dialer. Namun, kamera ini memiliki mobilitas yang tinggi.
Compact digital biasa disebut sebagai kamera saku yang cocok digunakan pada acara-acara di dalam ruangan, acara luar ruangan yang tidak terlalu membutuhkan zoom, dan dokumentasi standar.

Bridge Camera (Prosumer)
Bridge camera atau prosumer merupakan akronim dari professional and consumer. Kamera yang berjenis point and shoot ini memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan compact digital. Fitur yang membedakannya dengan kamera saku antara lain adalah pengaturan exposure dan ISO secara manual. Kemampuan zoom-nya pun lebih mumpuni ketimbang kamera saku.

Mirrorless Camera
Kamera mirrorless merupakan kamera yang tidak menggunakan cermin, sama seperti halnya dengan yang dimiliki kamera DSLR. Dengan tidak adanya cermin ini, mirrorless camera bisa memiliki ukuran yang lebih kecil dan tentunya lebih ringkas disbanding kamera DSLR. Namun, kemampuannya sudah dapat disetarakan dengan kamera DSLR level middle-end.
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh kamera ini adalah lensanya yang bisa dilepas, sama seperti kamera DSLR.

Digital Single Lens Reflex (DSLR) Camera
Seperti pendahulunya di era analog, Digital Single Lens Reflex Camera ini juga memiliki banyak fitur yang berguna untuk bisa menghasilkan foto-foto yang menarik. Kamera DSLR ini juga memiliki kategori-kategorinya sendiri, mulai dari entry level, semi-pro, sampai pro.

Boutique Camera
Kamera boutique memiliki sensor full frame dengan kualitas yang tak perlu diragukan, bahkan bisa melebihi kemampuan dari kamera DSLR. Kamera butik lebih bagus dari full frame DSLR seperti D3S, dan butik APCS seperti X100 mengalahkan EOS7D dari segi image quality dengan bentuk yang compact.

Digital Rangefinder Camera
Digital rangefinder camera adalah kamera pengintai yang dilengkapi dengan alat pengintai jarak jauh. Alat ini berfungsi untuk mengukur jarak subjek yang akan dibidik dengan cara menyesuaikan focus lensa objektif kamera berdasarkan open-loop controller.

Digital Single Lens Translucent (DSLT Camera)
Kamera DSLT memiliki perbedaan yang cukup mendasar jika dibandingkan dengan kamera DSLR. Yaitu, dalam cermin yang digunakan. Dalam kamera DSLT, yang digunakan adalah cermin translucent tetap atau cermin transmisif atau cermin semi trasnparan. Bagian kecil cahaya direfleksikan ke sensor autofocus, sementara bagian sinar cahaya yang lain melewati cermin translucent.

Medium Format Camera
Kamera medium format biasanya digunakan untuk kepentingan komersial dari sebuah produk. Karena, kamera ini mampu menghasilkan gambar yang sangat detail. Keunggulan dari kamera medium format adalah ketajaman dalam menangkap detail objek yang dibidik.

Action Digital Camera
Action digital camera kini semakin banyak diminati oleh masyarakat seiring dengan kebutuhan untuk berbagai foto dan video di berbagai media sosial. Umumnya, kamera jenis ini dilengkapi dengan pelindung tahan air, berbagai aksesori, serta pemasangan yang sesuai seperti pada helm, lengan, sepeda, dan lain-lain.

360-degree Digital Camera
Kamera digital 360 derajat dapat mengambil gambar atau video 360 derajat dengan menggunakan dua lensa back-to-back dan mengambil gambar pada saat yang bersamaan. Kamera digital 360 derajat dilengkapi dengan mode virtual reality, built-in-switching, Wifi, dan Bluetooth. Pada kamera jenis ini juga dapat digunakan untuk kepentingan live streaming, namun beberapa kamera jenis ini juga dapat berperan sebagai action camera.


B. Alat Bantu Fotografi
Didalam fotografi, selain menggunakan kamera dengan segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk memaksimalkan hasil pemotretan kita. Alat pendukung ini sangat berguna untuk membantu kita dalam setiap pemotretan dan penggunaan alat bantu fotografi tergantung pada kebutuhan kita. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:

Alat Bantu Pemotretan
Filter; alat ini berfungsi sebagai penyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan.
Tudung Lensa; alat ini berfungsi untuk menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan.
Tripod; berfungsi sebagai penyangga kamera.
Monopod; mempunyai fungsi yang sama dengan tripod akan tetapi memiliki bentuk yang berbeda.
Kabel Release; bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutter ditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung.
Background; kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
Stand Background; alat penyangga background, minimal 2 stand.

Alat Bantu Pencahayaan
Flash atau Blitz; diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/minim, misalnya pemotretan pada malam hari.
Slave Unit; disebut juga alat sensor, merupakan slave unit yang bekerja menangkap cahaya dari main light untuk menyalakan sumber cahaya lainnya.
Sincro Cable/Kabel Sinkro; kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain.
Holder atau Braket; alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan.
Strobo atau Stobe; alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar.
AC Slave; hampir mirip dengan strobe cara kerjanya.
Snoot; alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat.
Payung Reflektor; sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan manjadi lebih lembut.
Reflector; digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light.
Soft Box; sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti piramid.
Barndoors; alat yang berguna untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
Honeycomb/Sarang Tawon; berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh kea rah obyek.
Light Stand; digunakan untuk menyangga lampu studio.
Flash Meter; berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor.
Infrared Sender; mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio.
Trigger; menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro.


Alat Cuci

Changing Bag; kantong hitam kedap cahaya yang berguna untuk mengeluarkan film dari selongsongnya kemudian digulung di roller dan dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting untuk masuknya peralatan cuci film.
Alat Pemotong/Gunting; untuk memotong film setelah digulung ke roller.
Developer Tank; tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan digunakan untuk mencuci film secara manual.
Chemical; cairan untuk memproses film (proses cuci), Developer (mengembangkan emulsi), Stopbath (menghentikan pengembangan), Fixer (menetapkan gambar), Air (membilas hasil cucian dan cetakan), Wetting Agent (menghilangkan bercak-bercak pada film dan menghindari goresan pada negative chemical diatas, dalam penggunaannya harus berurutan.
Thermometer; untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu dalam mencuci film.
Gelas Ukur; untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical yang akan digunakan dalam memproses film.
Penjepit Film; alat yang berguna untuk mengerinkan film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif terlipat-lipat dan menghindari baret. 


Alat Cetak
Chemical; yang digunakan untuk proses cetak disini sama dengan yang digunakan dalam proses cuci tapi tidak memerlukan wetting agent.
Bak; berbentuk segi empat untuk tempat chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak.
Penjepit Kertas; untuk menghindari kontak langsung dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan.
Dryer/Pemanas; mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih merata agar foto tidak mengalami bercak-bercak.

Alat Penyimpanan dan Perawatan Peralatan Fotografi
Dry Box; lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan fotografi.
Waterproof Bag; tas kedap air yang berfungsi sebagai tempat sementara peralatan fotografi pada saat hunting.
Blower Brush; alat yang dapat mengeluarkan semburan udara untuk membersihkan debu yang menempel pada kamera.
Tisu Lensa; tisu khusus untuk membersihkan lensa.
Silica Gel; zat pengering yang digunakan untuk menangkal kelembaban.


Sumber:
http://sukagitu.com/jenis-kamera/
https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/

0 Response to "Jenis Kamera dan Alat Bantu Fotografi "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel