Jalur Kereta Api Rajamandala


Berbicara tentang sarana transportasi umum, rasanya kita teringat tentang awal mula muncul istilah bonek (boneka nekat) yang disematkan kepada salah satu supporter fanatik dari klub sepakbola Indonesia yaitu Persebaya Surabaya, yang demi memberi dukungan tim kebangaannya bermain diluar Surabaya, mereka rela berjubel menggunakan sarana transportasi umum massal ini. Betul, Kereta Api-lah yang dimaksud sebagai salah satu sarana trasnsportasi umum massal selain bus, pesawat terbang, kapal laut dan sarana transportasi umum massal lainnya.

Kereta Api merupakan salah satu sarana trasnsportasi umum massal warisan kolonial Belanda yang masih eksis sampai saat ini, yang kala itu merupakan sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi dan keperluan militer (1867). Meskipun jalur kereta api adalah salah satu peninggalan pada jaman kolonial Belanda, akan tetapi orang Indonesia-lah yang di pekerjakan untuk membuat jalur kereta api, dengan cara dipekerjakan secara dengan paksa (rodi).

Salah satu jejak perkereta-apian Indonesia khususnya di Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat yang masih ada saat ini, yaitu dengan masih tertanam kokoh rel kereta api sepanjang jalur Padalarang – Cipatat dan Cianjur, berikut 2 stasiun kereta api yang masih berdiri kokoh dengan beberapa codak di tembok karena termakan usia dan minim pemeliharaan, yaitu stasiun kereta api Cipatat dan stasiun kereta api Rajamandala.

Jalur kereta api yang melintas di sepajang wilayah Kecamatan Cipatat bertujuan untuk mempermudah sarana transportasi masyarakat yang berada di 12 Desa yang terlewati, baik masyarakat yang akan berpergian kea rah Padalarang maupun Cianjur. Pada saat sebelum dihentikannya pengoperasian jalur kereta api Padalarang – Cipatat - Cianjur seperti saat ini, kereta api yang melintas di wilayah Kecamatan Cipatat dan singgah di stasiun Cipatat dan stasiun Rajamandala, dalam 1 hari mampu melakukan aktifitas perjalanan selama 4 kali dengan rute Padalarang – Cipatat – Cianjur, dan sebaliknya Cianjur – Cipatat – Padalarang yang melintas pada waktu-waktu tertentu, yaitu: pukul 06.00 dan 10.00 pagi, 13.00 siang, dan terahir pukul 16.00 sore.

Namun pada awal tahun 2014, jalur kareta api Padalarang – Cipatat - Cianjur tidak lagi bisa digunakan, dikarenakan bencana longsor di area perbukitan, yang mengakibatkan diberhentikannya rute jalur kereta api Padalarang – Cipatat – Cianjur. Dan pada saat itu secara perlahan masyarakat mulai kesulitan menggunakan transportasi cepat tanpa adanya macet.

Dari tahun ke tahun kondisi rel kereta api dan 2 stasiun kereta api Cipatat dan stasiun kereta api Rajamandala menjadi sepi, kotor hingga tidak terurus dan akhirnya saat ini tidak dipakai oleh masyarakat umum. Sangat disayangkan memang, jalur kereta api ini tidak lagi terpakai oleh masyarakat luas, dan sekarang jalur kereta api maupun stasiun tersebut lebih sering dijadikan tempat untuk nongkrong, sekedar berkumpul dan seringkali dijadikan tempat untuk ber selfie. (silvi/acr)

1 Response to "Jalur Kereta Api Rajamandala"

  1. sebentar lagi mau diaktifkan, rute cipatat-cianjur

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel