Makalah Budaya Komunikasi Komunitas Hobi Kompaq

 Download PDF

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.     Latar Belakang

Komunikasi menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia dalam segala dimensinya khusunya dimensi kebudayaan. Antara kebudayaan dan komunikasi tidak dapat dipisahakan, kebudayaan itu komunikasi dan komunikasi itu kebudayaan. Perilaku komunikasi seseorang itu tergantung dari mana asal budayanya, maka ia akan berkomunikasi berdasarkan konstruk dari budayanya itu. Dalam konteks organisasi ataupun komunitas komunikasi juga diperngaruhi oleh budaya yang melingkupinya, dan itu menjadi identitas tersendiri yang melekat pada komunitas tersebut, sehingga pemikiran, perilaku keagamaan dan budaya komunikasinya tergantung terhadap budaya yang ada disekitarnya.

Pada riset kali ini kami mencoba menelusuri sebuah komunitas, bukan komunitas gowes atau komunitas pecinta burung yang sedang viral di masyarakat saat ini, tetapi kami mencoba menelurusi salah satu komunitas yang berada Kabupaten Garut, komunitas tersebut bernama KOMPAQ (Komunitas Penghobi Qori’). Kompaq merupakan sebuah komunitas yang keberadaannya di inisiasi oleh para qori’ tepatnya para penghobi qori’ yang memiliki cukup banyak penggemar di Kabupaten Garut yang sangat disayangkan jika tidak dikumpulkan dalam satu kesatuan organisasi maupun komunitas sebagai wadah untuk menghimpun kekuatan lebih, dalam menyebarkan dakwah islam melalui lantunan ayat suci al-Qur’an dengan irama yang indah.

Dalam mini riset ini, kami coba menelusuri beberapa aspek yang terkait dengan budaya komunikasi pada komunitas Kompaq. Dimulai dari sejarah dan asal-usul terbentuknya komunitas Kompaq, sampai dengan bagaimana budaya organisasi dan budaya komunikasi yang berlaku pada komunitas ini, terutama dalam speech community yang ada pada komunitas ini yang menjadi ciri khas tersendiri sekaligus pembeda dengan komunitas lain, khusunya komunitas yang sama-sama penghobi qori’.

 

2.     Komunitas

Komunitas (community) adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Komunitas dalam konteks manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, resiko, dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.

Berkaitan dengan kehidupan sosial, ada banyak definisi yang menjelaskan tentang arti komunitas. Tetapi setidaknya definisi komunitas dapat didekati melalui pertama, terbentuk dari sekeelompok orang, kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota kelompok itu, ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka atau diantara anggota kelompok yang lain, misalnya waktu. Pada dasarnya setiap komunitas yang ada itu terbentuk dengan sendirinya, tidak ada paksaan dari pihak manapun, karena komunitas terbangun memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan setiap individu memiliki hobi yang sama, tempat tinggal yang sama dan memiliki ketertarikan yang sama dalam beberapa hal.

Jenis-jenis komunitas menurut Crow dan Allan, komunitas dapat terbagi menjadi tiga komponen:

1.     Berdasarkan Lokasi atau Tempat

Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat di mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi dan memberikan kontribusi bagi lingkungannya.

2.     Berdasarkan Minat

Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual. Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun film.

3.     Berdasarkan Komuni

Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri.

Membentuk sebuah komunitas tentunya memiliki manfaat bagi anggotanya. Beberapa benefit yang dimiliki komunitas adalah sebagai berikut:

1.     Sarana informasi, penyebaran informasi tertentu dapat menyebar dengan cepat dalam suatu komunitas. Dalam komunitas penhobi qori’ misalnya, semua informasi tentang qori’ di komunitas ini tersebar dengan sangat cepat.

2.     Untuk membangun relasi, manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Dengan adanya komunitas, maka kita dapat mengembangkan relasi lebih baik satu sama lain.

3.     Saling dukung, karena ada ketertarikan atau minat pada suatu bidang, setiap anggota komunitas dapat saling mendukung. Selain membantu anggota lain, suatu komunitas juga dapat membantu sesame di luar komunitas tersebut.

 

3.     Hobi

Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris “Hobby”. Turunan kata dari hobi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu pehobi. Pehobi merupakan orang yang memiliki hobi atau kegemaran.

Pada penjelasan yang lain, Hobi adalah kegiatan kasual yang biasanya dilakukan atas dasar ketertarikan yang sangat kuat dari dalam diri. Hobi juga merupakan kegiatan yang secara umum, membuat kita banyak menginvestasikan sesuatu kedalamnya, baik itu materi maupun waktu dengan sangat senang hati. Kegiatan yang berkaitan dengan hobi biasanya dilakukan saat seseorang memiliki waktu yang luang. Apabila seseorang terus berpartisipasi dalam hobi tertentu, biasanya ia akan memperoleh keterampilan dan pengetahuan substansial di bidang tersebut.

 

4.     Komunitas Hobi

Hobi berkembang bersama komunitas, hobi positif yang dijalankan sendiri tidak akan mempunyai manfaat yang signifikan pada orang lain dan lingkungan sekitar. Sebuah hobi dijalankan akan lebih asyik jika dilakukan dengan teman yang memiliki hobi yang sama. Tidak sulit untuk mendirikan sebuah komunitas hobi, namun yang sulit adalah menjaga eksistensi komunitas hobi agar tetap seiring dan sejalan dengan waktu dan kesibukan diantara anggota komunitas hobi.

Banyak komunitas hobi berjalan secara easy going belaka, namun seiring waktu ada yang perlu dilakukan agar komunitas hobi tetap eksis dan berjalan sekalipun anggotanya mempunyai kesibukan masing-masing. Komunitas hobi itu uni karena tidak ada hierarki perintah, sehingga apapun itu, dalam komunitas hobi hanya ada solidaritas yang erat karena memiliki kecintaan pada hal yang sama.

Dari uraian diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasannya komunitas hobi adalah; seseorang atau individu yang merasa perlu menyatu dengan orang lain agar hobinya terorganisir dan bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya, sebuah wadah untuk siapa saja orang yang memiliki kebiasaan atau kesukaan yang sama, dan wadah untuk khalayak mencurahkan dan mengembangkan kehobiannya agar dapat menjadi hobi yang hakiki.


BAB II

PEMBAHASAN

 

1.     Sejarah Berdirinya KOMPAQ (Komuntas Penghobi Qori’)

Diawali dari banyaknya qori-qori, dan banyak sekali penggemarnya, maka segera dibuat kumpulan para qori dengan nama KOMPAQ singkatan dari Komunitas Penghobi Qori. KOMPAQ di dirikan oleh KH. Mu’min Ainul Mubarok beliau sebagai Qori Internasional pada tanggal 18 Oktober 2017, yang mana beliau juga sekaligus segabai ketua dari KOMPAQ, lalu beliau dibantu oleh pimpinan harian lainnya yaitu KH. Furqon Sanusi sebagai sekretaris, dan Ustadz Dadan Ahmad Setiawan sebagai bendahara dan juga lebih dari 150 anggota ikut gabung di komunitas ini.

Komunitas Penghobi Qori lebih focus kepada pengajaran alquran yaitu dari segi tilawahnya yaitu membaca quran dengan layunan indah dengan tujuh macam langgam seperti bayati, nahawand, rose dll yang sering dan lazim di baca oleh seorang Qori.

 

2.     Identitas dan Pemikiran

Identitas merupakan hal penting yang harus ada dalam diri seseorang ataupun kelompok, karena itu merupakan suatu ciri khas yang melekat dalam dirinya ataupun kelompok, komunitas ataupun organisasinya. Identitas sangat kompleks cakupannya bisa berupa simbol, atribut, ataupun pemikiran yang ada pada komunitas tersebut. Misalnya komunitas pencinta sepeda dengan komunitas pencinta burung sangat berbeda dari segi simbolnya, budaya komunikasinya, pemikirannya, tujuannya ataupun atribut yang sering digunakan yang menunjukan identitas mereka.

Identitas sangat dipengaruhi oleh latar budaya seseorang atau komunitas tertentu. Paradigm budaya komunitas akan berdampak pada gaya komunikasi terhadap komunitas tersebut dengan demikian budaya menjadi identitas dalam berkomunikasi dalam ranah komunitas tertentu (Dadang. S Anshori, 2017:124). Sama halya dengan komunitas penghobi qori (Kompaq) mereka memiliki identitas tersendiri baik dari segi simbol, atribur, gaya komunikasinya, sikap keberagaaannya, dll yang menjadi ciri khas yang melekat pada Kompaq sehingga jika seseorang bertemu dengan salah satu anggota Kompaq masyarakat akan mengetahuinya. Mereka mempunyai seragam atau kaos yang sering digunakan jika ada acara atau kumpul untuk belajar dengan seragam berwarna hitam bertuliskan Kompaq.

Dalam segi pemikiran, visi dan misi komunitasi Kompaq adalah menjadika anak bangsa menjadi ahlul quran, khusunya dalam bidang qiroat; Menjaga sebaik mungkin; Menjelajahi seluruh tempat, nasional maupun internasional dengan alquran; Mencari jalan Ilahi; menjadikan anak bangsa menguasai dunia dengan alquran. Itulah beberapa pemikiran yang menjadi visi misi komunitas Kompaq yang pada intinya untuk menjadi ahlul quran dengan khusus pada pengkajian qiroatul quran.

Komunitasi ini sangat dibutuhkan sekali khusunya umat islam genarasi muda untuk senantiasa mencintai alquran, untuk lebih dengan lagi dengan quran,, yang mana di era globalisasi ini mulai terkikis pengkajian terhadap quran, anak zaman sekarang lebih banyak dan sibuk kesehariannya dengan smartphone medsos yang melalaikannya dari membaca alquran. Dengan adanya komunitas Kompaq ini menjadi salah satu amunisi baru untuk membangkitkan kembali semangat dan menjadi wadah bagi umat islam untuk belajar alquran khusunya dalam aspek bacaannya atau qiroat.

 

3.     Perilaku Keberagamaan Komunitas Kompaq

Komunitas yang bercorak islami yang bergerak dalam pengajaran qiroat tentu tidak akan jauh dari kegiatan-kegiatan yang Islamic juga. Perilaku keagamaan di komunitas ini sangat menitik beratkan kepada adab, hal tersebut berlandaskan adab sebelum ilmu. Adab disini sifatnya general tidak hanya adab kepada alquran saja sesuai dengan fokus kegiatan komunitasi ini, akan tetapi adab dalam arti universal yaitu adab ketika belajar, adab kepada anggota yang lebih tua, lebih muda, dan lebih penting kepada guru, ustadz dan Kyai yang membina pada anggotanya dalam belajar alquran.

Jika perilaku kebiasaan  yang berhubunagan dengan quran yang mana sesuai dengan gerakan komunitas ini adalah adab dalam membaca, membawa kami sangat menjaga kesucian alquran, ketika membawa alquran harus diletakan di dada atau di atas kepala, dan ketika membaca alquran harus baik dan benar dan dalam keadaan suci. Adapun jadwal pengajaran qiroat dilakukan setiap hari jumat dan ahad pagi. Dan mereka juga ada agenda untuk mengadakan kompetisi qori baik itu tingkat rendah  (desa) maupun atas (internasional).

 

4.     Budaya Komunikasi Komunitas Hobi Kompaq

Seperti yang dijelaskan sebelumnya antara budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan, keduanya sama-sama saling mempengaruhi, yang mana komunikasi akan dipengaruhi budaya dan budaya juga mempengaruhi komunikasi. Budaya komunikasi ini berkaitan erat dengan masyarakat tutur (speech communicaty). Istilah masyarakat tutur merujuk kepada sekelompok masyarakat yang memiliki aturan dan pola berbicara (apa, kapan, dan bagaimana mereka berbicara) tertentu. (Dadang S. Anshori, 2017: 38).

Uraian tentang masyarakat tutur yang menjadi budaya komunikasi di masyarakat  sebagaimana yang disampaikan oleh (Bloomfield, 1955:42, dalam Dadang S. Anshori, 2017: 39) masyarakat tutur dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang berinteraksi melalui tuturan bermakna (a speech community is a group of people). Pandangan serupa dikemukakan oleh O’sullivan (1994: 294, dalam Dadang S. Anshori, 2017: 38), bahwa mayarakat tutur merupakan suatu kelompok orang yang saling berbagi dalam variasi Bahasa keseharian. Sebuah masyarakat tutur akan lebih teras lebih kuat dalam berbahasa karena disajikan dengan cara yang biasa (keseharian). Bahasa dalam konteks ini tidak hanya dipahami sebagai sebuah system abstrak kode Bahasa, tetapi menjadi bagian dari kegiatan hidup bermasyarakat.

Berkaitan dengan budaya komunikasi dalam lingkup sosial masyarakat/komunitas, ada sebuah teori dari Basil Bernsein tentang kode-kode meluas dan terbatas. Asumi yang korelasi dengan budaya komunikasi komunitas adalah dari asumi kode-kode terbatas yang mana teoat digunakan dala kelompok-kelompok yang memiliki asumsi bersama yang kuat dan sedikit kebutuhan untuk memperluas maksud. Kode-kode terbatas diarahkan pada kategori-kategori sosial di mana setiap orang memiliki pemaknaan yang sama, sedangkan kode-kode meluas diarahkan kepada kategori-kategori berbeda yang mungkin tidak dimiliki orang lain. (Stephew. W. LittleJohn, Karen A. Foss, 2019: 451).

Berdasarkan kepada konsep, pengertian dan teori di atas mengenai budaya komunikasi masyarakat tutur dengan asumsi-asumsi yang telah dijelaskan, maka dalam budaya komunikasi komunitas Kompaq terdapat budaya komunikasi yang menjadi ciri khas dari komunitasi ini yaitu Bahasa Kompaq sering memakai Bahasa arab atau Bahasa yang sering diteriaki ketika qori’ tampil, contoh: ahsan (baik), istisnai (luarbiasa) dll. Selanjutnya budaya komunikasi yang berhubungan antar murid dengan guru, bawahan dengan atasan dll, di komunitas Kompaq sangat menjaga hal itu, mereka sehari-hari bersama alquran, makannya Bahasa juga kami harus sopan santun, manggil kang ke sesama, manggil ustadz ke atasan, dan panggil kawan ke bawahan.

 

BAB III

PENUTUP

 

Kesimpulan

Budaya komunikasi komuntitas hobi Kompaq (Komunitas Penghobi Qori) menjadi salah satu kajian komunikasi dalam aspek sosiologi dan antropologi yang terdiri beberapa aspek yaitu bagaimana sejarah Kompaq, identitas dan pemikirannya, perilaku keagamaannya, budaya organisasinya dan juga yang paling pokok terhadap budaya komunikasi atau masyarakt tutur dalam komunitas tersebut yang menjadi bagian penting untuk mengetahui bagaimana mereka berkomunikasi yang menciptakan budaya dalam komunitas tersebut yang dengan budaya komunikasi tersebut menjadi identitas dan ciri khas yang melekat dalam komunitas baik itu komunikasi dengan Bahasa verbal ataupun nonverbal.

Komunitas penghobi qori seperti yang sudah diuraikan dipembahasan bergerak dan berfokus pada pengkajian alquran yaitu dalam qiroatnya, hal tersebut menjadi bagian hal terpenting di masyarakat dengan eksistensinya komunitas tersebut dapat membantu anak-anak bangsa dalam belajar alquran dengan baik dan benar dan semangat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap agama dan quran.


DAFTAR PUSTAKA

Anhori, S. Dadang. Etnografi Komunikasi Perspektif Bahasa. 2017. (PT RajaGrafindo Persada: Jakarta.

Littlejohn, W. Stephen. Karen A. Foss. Theories of Human Comunication. 2019. Edisi ke-9. (Salemba Humatika: Jakarta).

 

Download PDF

0 Response to "Makalah Budaya Komunikasi Komunitas Hobi Kompaq"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel