Menyikapi Rasa Jenuh

Kejenuhan merupakan masalah semua orang, siapapun yang merasa jenuh pasti akan berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari tekanan itu. Solusi paling umum yang ditempuh untuk mengatasi kejenuhan adalah mencari hiburan, sebagian hiburan bernilai positif sebagian yang lain tidak. Untuk itu kita dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengatasi masalah ini. Paling tidak, dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, seseorang bisa terhindar dari resiko-resiko buruk dibalik kejenuhan.

Kejenuhan datang seperti tiupan angin, saat-saat tertentu ia datang, lalu pergi. Namun ada kejenuhan yang sangat serius, ia datang mengurung hidup seseorang, merusaknya, lalu melempar orang itu kelembah kebinasaan.

Beberapa kejenuhan yang bertebaran di sekitar kita seperti; jenuh belajar, jenuh bekerja, jenuh dirumah, jenuh memimpin, dan jenuh hidup.



Itu semua merupakan fenomena kejenuhan yang ada disekitar kita. Dan kejenuhan sangat berpengaruh seperti penyakit, melemahkan semangat, meluruhkan kekuatan (tekad). Kejenuhan seringkali menimbulkann dampak negatif yang selama ini banyak dirasakan diantaranya:

Sebagai Penyakit; kejenuhan dapat menghalangi orang untuk melanjutkan pekerjaan, ia tidak memiliki cukup semangat untuk menuntaskan pekerjaannya, dan seyogiyanya kita dapat menyikapinya secara bijaksana agar penyakit ini tidak berlanjut.

Produktifitas Menurun; ketika seseorang merasa jenuh, saat itu produktifitas kerjanya menurun, menjadi malas bekerja, semangatnya luntur, dan ingin melakukan hal lain untuk mengusir kejenuhan.

Rencana Gagal; kejenuhan dapat mengacaukan rencana yang sudah tersusun dan dipersiapkan dengan sangat baik, namun kejenuhan yang tiba-tiba muncul ditengah jalan bisa menjadi musibah yang sangat menyakitkan.

- Hasil Tidak Maksimal; kerja maksimal akan diperoleh ketika seseorang mampu mempertahankan irama kerja, dan menjauhkan dari kejenuhan.

- Muncul Sikap Usil; terkadang kejenuhan membuat orang mencari-cari cara untuk menghilangkannya, salah satunya dengan cara berbuat usil kepada orang-orang yang berada disekitarnya.

- Antipati; kejenuhan juga dapat menimbulkan sikap antipati yaitu kebencian luar biasa terhadap faktor yang menimbulkan kejenuhan.

- Mencari Pelarian; terkadang kita melakukan apa saja untuk lepas dari kejenuhan, termasuk dengan cara menghibur diri.


- Memicu Kezhaliman; kejenuhan bisa memicu orang untuk membuat kezhaliman terhadap orang lain. Kejenuhan adalah tekanan, maka setiap orang membenci tekanan itu. Banyak cara yang ditemuh untuk membebaskan diri dari tekanan, kalau perlu dengan cara mengorbankan orang lain.

- Frustasi; dampak paling serius dari kejenuhan adalah frustasi. Tekanan kejenuhan yang sangat berat tidak mampu diatasi dengan cara apapun. Dalam keadaan demikian orang kehilangan kepercayaan terhadap hidup yang dia jalani. Dia berfikir, mengakhiri hidup secara sengaja adalah pilihan terbaik, padahal Allah telah melarang sikap frustasi atau berputus asa.

Beberapa hal bijaksana yang bisa kita lakukan dalam menyikapi kejenuhan:

- Perubahan Suasana; kejenuhan terjadi karena suasana yang monoton, maka kita harus keluar dari suasana lama yang mengelilingi, dan berusaha masuk ke suasana baru yang lebih segar dan dinamis.

- Penyegaran; bagaimanapun kita memerlukan penyegaran, karena dengan penyegaran itu kita bisa merasakan semangat (spirit) yang tinggi. Segala sesuatu yang kaku, monoton dan sejenisnya cenderung tidak disukai, sebab semua itu berpengaruh menurunkan semangat.

- Berfikir Positif; apapun kesibukan kita, jika disana ada hasil nyata yang akan diperoleh, seseorang akan memaksakan diri untuk menekuni kesibukan itu. Salah satu penyebab kejenuhan yaitu kemandegan prestasi.

- Melihat Kebawah; jangan selalu memandang diri kita lebih baik dari orang lain, hal tersebut memudahkan kejenuhan, karena itu kita harus mau melihat kebawah. Banyak orang lain yang kurang beruntung, oleh karena itu hargailah kesempatan dan ambilah masa kejenuhan secukupnya.

- Merenungi Karya Besar; dengan merenungi karya yang besar, maka akan tumbuh energi besar dalam diri kita.

Demikianlah fenomena kejenuhan sebenarnya memberikan hikmah yang sangat tinggi. Melalui kejenuhan kita diajak memahami bahwa kenikmatan hidup di dunia ini sangatlah terbatas. Setinggi apapun nikmat dunia, pada akhirnya akan menjenuhkan juga. Maka janganlah kita menjadikan dunia itu sebagai tujuan tertinggi, sebab kenikmatan dunia pasti akan menjenuhkan.

0 Response to "Menyikapi Rasa Jenuh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel