Modul Multimedia. TPAV. Melakukan Review Produk Audio Visual

 

Gambar Ilustrasi https://www.permata-photojournalistgrant.org/?p=2058

Kompetensi Dasar

3.9 Mengevaluasi produk audio visual
4.8 Membuat review produk audio visual

Materi

Melakukan Review Produk Audio Visual
Selama masa produksi hingga pascaproduksi, perlu dilakukan review yang bertujuan memastikan bahwa hal-hal yang dilakukan sesuai dengan konsep cerita yang telah dibuat.

a. Fungsi melakukan review
Review adalah sebuah tahapan di sela-sela proses akhir produksi yang sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memeriksa kesesuaian desain akhir dengan konsep yang telah ditetapkan. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara desain yang sedang dibuat dan konsep yang telah ditetapkan, masih ada waktu yang tersedia untuk mengubah desain yang sedang dikerjakan untuk kembali disesuaikan dengan konsep awal.

Review yang dilakukan bersifat menyeluruh, mulai dari awal masa pengerjaan produksi hingga memasuki masa post production atau pascaproduksi. Jika pada saat produksi ada ketidaksesuaian, misalnya ada kesalahan dalam proses perekaman gambar video, dengan adanya review ini diharapkan masih ada kesempatan untuk dilakukan proses perekaman ulang sebagai penyempurnaan.

Fungsi lain dari pentingnya melakukan review adalah dapat menambah ide-ide baru yang muncul pada saat diskusi dalam tahapan review. Ide-ide baru yang lebih kreatif dan tidak terpikirkan sebelumnya bisa saja muncul secara spontan sebagai akibat dari adanya diskusi dalam proses review. Oleh karena itu, proses review sangat memungkinkan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.


b. Aspek yang perlu diperhatikan dalam review
Pada prinsipnya proses review dilakukan dengan tujuan untuk melihat secara rinci hasil kerja keseluruhan proses produksi dari fase praproduksi hingga pascaproduksi. Proses review tentu diikuti oleh beberapa unsur internal yang terkait dan diharapkan juga mampu memberikan evaluasi terhadap hasil akhir produksi sehingga tujuan dasar dari kegiatan review ini tercapai.

Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal selain diikuti oleh tim internal, sebaiknya juga mengikutsertakan pihak-pihak luar yang memiliki kompetensi dalam sinematografi agar dapat memberi masukan yang berkaitan dengan konsep sehingga mampu meningkatkan kualitas hasil produksi visual yang sengan dibuat.

Ada pun secara umum unsur-unsur yang terlibat dalam proses review dan alasan perlunya keberadaan mereka dalam proses review, yaitu sebagai berikut.

1. Produser, bertanggung jawab terhadap seluruh isi dan kelayakan dari hasil produksi.

2. Sutradara, bertanggung jawab terhadap konten dramatical dari hasil proses perekaman sesuai dengan konsep dan tujuan produksi.

3. Direktor fotografi, bertanggung jawab terhadap kualitas gambar pada saat dilakukannya proses perekaman gambar.

4. Seluruh kru teknis dan nonteknis, bertanggung jawab terhadap kelayakan peralatan selama digunakan dalam proses produksi untuk mencapai hasil yang maksimal.

5. Editor, bertanggung jawab terhadap hasil akhir dalam hal penyuntingan gambar.

6. Ahli sinematografi, ahli sinematografi diharapkan mampu memberi evaluasi dari hasil pengamatannya setelah melihat hasil review.

7. Pengamat sinematografi, pengamat sinematografi diharapkan mampu memberi masukan dan evaluasi terhadap daya tarik hasil produksi yang sedang di review.

Adapun hal-hal yang menjadi aspek sangat penting untuk dilakukan review, antara lain sebagai berikut.

1. Ekspresi dan lakon pemeran
Selama tayangan sedang dinikmati oleh penonton, yang akan sangat menjadi perhatian adalah ekspresi dan lakon pemerannya dalam alur cerita. Apabila tidak sesuai dalam ekspresi maupun lakon dari pemeran, akan menjadi satu kegagalan yang sangat fatal sehingga penonton akan dengan mudah meninggalkan dan memutuskan untuk tidak mengikuti alur cerita hingga selesai.

2. Kualitas gambar hasil perekaman video
Memanjakan mata penonton dengan memberikan kualitas gambar dan keindahan sisi videografi merupakan suatu keharusan sehingga membuat penonton menikmati tayangan hingga akhir cerita. Kualitas gambar yang kurang baik akan membuat mereka menangguhkan niatnya untuk melihat tayangan video sejak awal dimulainya video disajikan.

3. Hasil editing
Alur cerita yang disuguhkan akan mudah diikuti dan sangat menghibur apabila disajikan dari hasil editing yang baik. Penempatan transisi antargambar yang terlihat halus dan sesuai akan membuat penonton terbawa dalam alur cerita. Selain itu, penempatan efek audio dan video juga musik latar akan menambah dramatical cerita sehingga penonton sangat terhibur dan menikmatinya hingga akhir.

4. Daya tarik hasil video
Daya tarik tayangan juga harus dilakukan review karena sejauh mana daya tarik yang ditampilkan akan mempengaruhi khalayak yang berkeinginan untuk menonton tayangan tersebut dan bersedia pula untuk menonton hingga akhir cerita. Apabila daya tarik belum terlihat pada saat dilakukannya review, seluruh yang terlibat harus berdiskusi untuk mencari inovasi baru agar dapat meningkatkan daya tarik tayangan.


c. Uji Coba dan Revisi
Metode dalam melakukan review sangat bermacam-macam sesuai dengan karakteristik dari kelompok yang membuat hasil produksi audio visual. Sebaiknya, satu kelompok produksi audio vidual melakukan review secara formal, lengkap, dan tersetruktur. Namun, ada pula yang melakukannya dengan cara yang biasa dan terkesan seperti diskusi kelompok internal.

Cara malakukan penayangan hasil produksi untuk di review juga bermcam-macam, diantaranya dengan menggunakan screen dan proyektor dengan lengkap dengan sound system yang sangat memadai agar terdengar audionya secara jelas. Ada pula yang memperlihatkan malalui media LED berlayar lebar ataupun menggunakan perangkat PC atau laptop untuk melakukan review.

Selain metode penayangan, cara menyajikan hasil kerja atau hasil editing yang akan di review pun berbeda-beda. Sebaiknya, hasil file video disajikan dalam bentuk flashdisk atau di review. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menyajikan hasil editing secara langsung dari software editing video yang dihubungkan dengan monitor tambahan.

Cara penyajian hasil editing sebagai hasil produksi untuk dilakukan review sama halnya dengan melakukan uji coba peenayangan video sebagaai hasil akhir produksi. Oleh karena itu, dukungan media visual dan sound system yang memadai sangat perlu untuk disiapkan agar proses review seperti uji coba penayangan dalam bentuk simulasi nyata.

Setelah proses review selesai dilakukan, sudah tentu akan ditemukan beberapa hal yang perlu dilakukan revisi atau diperbaiki. Proses revisi harus mempertimbangkan waktu, tenaga, dan biaya yang diperlukan. Ada kalanya, suatu produksi bisa saja melakukan revisi atau perbaikan menyeluruh sehingga menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Hal seperti ini sangat mungkin terjadi karena adanya kesalahan fatal sehingga harus dilakukan perbaikan menyeluruh.

Proses revisi terdiri atas beberapa tingkatan, ada revisi dalam tingkat mikro, middle, hingga makro (harus diperbaiki secara menyeluruh). Tingkat mikro berarti revisi hanya dilakukan pada bagian tertentu dan sedikit sekali hal-hal yang perlu diperbaiki atau direvisi. Sementara itu, revisi tingkat middle atau menengah membutuhkan waktu yang cukup panjang serta penambahan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki kesalahan atau merevisi.

0 Response to "Modul Multimedia. TPAV. Melakukan Review Produk Audio Visual"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel